Sunday, October 27, 2019

CONTOH MAKALAH KOMPETENSI DAN PERAN GURU (lengkap dengan footnote)

Makalahkuliahkomunikasi.blogspot.com- Kompetensi seorang guru dalam dunia pendidikan sangat penting karena guru berperan dalam mencetak generasi penerus bangsa. Semakin baik kompetensi seorang guru pastinya apa yang menjadi cita-cita dan tujuan bersama untuk mendidik siswa menjadi pribadi yang unggul dalam bidangnya akan lebih mudah tercapai.

Tatap muka dengan guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran masih memegang peranan yang penting. Peran guru dalam proses pengajaran belum dapat digantikan dengan mesin, seperti radio, televise, tape ataupun computer yang paling modern sekalipun. Karena masih banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, system nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan lain-lain yang diharapkan merupakan proses dari pengajaran yang tidak mungkin dapat dicapai melalui mesin-mesin modern.[1]

Profesi seorang Guru sebagai bagian dari tenaga kependidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Tujuan lembaga sekolah dapat dicapai secara maksimal apabila tenaga guru memiliki kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi professional dan kompetensi kepribadian.[2]

Menjadi Guru sudah seharusnya bersikapa dan bertindak profesional, di samping memahami hal-hal yang bersifat filosofi dan konseptual, juga harus mengetahui dan melaksanakan interaksi belajar mengajar. Di dalam mengelola interaksi belajar mengajar, seorang guru minimal harus memiliki modal dasar yakni, memiliki kemampuan mendesain program dan keterampilan mengkomunikasikan program itu kepada anak didik.[3]

Hadirnya teknologi dewasa ini berkembang semakin pesat. Hal ini juga mempengaruhi pula dalam dunia pendidikan yang juga turut menambah kompleksnya persoalan pendidikan yang dihadapi bukanlah tantangan yang dibiarkan begitu saja, tetapi memerlukan pemikiran yang konstruktif demi tercapainya kualitas yang baik. Persoalan yang dimaksud diantaranya adalah kompetensi mengajar guru. Karena guru sebagai tenaga pendidik yang paling banyak berhubungan dengan peserta didik diharuskan mempunyai kompetensi yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 

Guru merupakan orangtua pertama dan menjadi tempat perhatian saat siswa berada di sekolah. Guru sebagai orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan siswa, baik secara individual maupun secara klasikal baik di sekolah maupun diluar sekolah minimal harus memiliki dasar-dasar kompetensi sebagai wewenang dalam menjalankan tugasnya.[4]

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di negara kita, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam merealisasikan tujuan pendidikan nasional. Guru merupakan ujung tombak kegiatan pengajaran di sekolah yang langsung berhadapan dengan peserta didik. Tanpa adanya peranan guru maka kegiatan belajar mengajar tidak bisa berjalan dengan semestinya.Seorang guru seharusnya memiliki pemahaman-pemahaman yang dalam tentang pengajaran. 

Mengajar bukanlah kegiatan yang mudah melainkan suatu kegiatan dan tugas yang berat dan penuh dengan permasalahan. Kemampuan dan kecakapan sangat dituntut bagi seorang guru. Karena itu seorang guru harus memilki kecakapan dan keahlian tentang keguruan. Kemampuan dan kecakapan merupakan modal dasar bagi seorang guru dalam melakukan kegiatan atau tugasnya. Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa, mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan semangat siswa untuk melakukan kegiatan belajar, terutama sekali untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Mengajar adalah tugas yang begitu kompleks dan maha sulit, terutama sekali untuk guru mata pelajaran pendidikan agama islam yang memfokuskan pada pemahaman tentang baca tulis Al-Qur’an secara baik dan benar, sehingga tidak dapat dilakukan dengan baik oleh seorang guru tanpa persiapan. 

Keberhasilan belajar siswa merupakan bagian dari dampak kepemilikan kompetensi guru yang memadai dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan belajar siswa biasanya dilihat dari kualitas atau perubahan yang ditunjukkan siswa setelah mengikuti pembelajaran, sehingga dapat dinilai melalui sejauhmana kebutuhan belajar siswa dapat dipenuhi secara optimal oleh guru dengan melihat indicator-indikator yang mempengaruhi mutu lulusan, yaitu melalui Standar Kompetensi Lulusan (SKL).[5]

Perbedaan pokok antara profesi guru dengan profesi lainnya adalah terletak pada tugas dan tanggung jawabnya. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat kaitannya dengan kemampuan yang disyaratkan adalah kompetensi guru. Kompetensi guru merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru atau tenaga kependidikan yang tampak sangat berarti.[6]

Oleh karena itu, kompetensi sesuatu yang mutlak dimliki oleh setiap guru dalam kegiatan pengelolaan pembelajaran. Dalam kenyataan guru yang mempunyai kompetensi mengajar yang baik dalam proses pembelajaran tidaklah mudah ditemukan, disamping itu kompetensi mengajar guru bukanlah persoalan yang berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar dan training keguruan yang pernah diikuti. 

Dengan demikian guru yang mempunyai kompetensi mengajar akan mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan menyenangkan serta akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Disamping hal tersebut di atas, “Kompetensi dalam proses interaksi belajar mengajar dapat pula menjadi alat motivasi ekstrinsik, guna memberikan dorongan dari luar diri siswa. 


SUMBER REFERENSI

[1] Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo, 2010, h.12 
[2]ibid, h.12 
[3] Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Grafindo Persada, 2001, h.163 
[4] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, h.37 
[5] Nana Sudjana, Op, Cit, h.16 
[6] David R. Stone, Edukational Psychology : The Developmen of Teaching Skills, New York : Haper & Row Publishers, 1982, h.16

Friday, October 25, 2019

CONTOH MAKALAH KOMPETENSI GURU PAI (lengkap dengan footnote)

Makalahkuliahkomunikasi.blogspot.com-  Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam

Menjadi seorang guru merupakan profesi yang sangat mulia. dari guru kita belajar banyak ilmu pengetahuan. semua guru pastinya istimewa, termasuk guru pendidikan agama Islam. guru pendidikan agama islam atau biasa disingkat guru PAI mempunyai peranan penting dalam membentuk karakter siswa agar paham dan mau menjalankan ajaran agamanya. maka dari itu, menjadi guru PAI bisa menjadi profesi yang sangat strategis untuk bisa meraih surganya Allah.

Lalu apakah setiap orang bisa menjadi guru PAI? bagaimana kompentensi standar seorang guru PAI? simak penjelasannya sebagai berikut.

1. Pengertian Kompetensi Guru 

Kompetensi merupakan kecakapan, kemampuan dan wewenang.[1]Seseorang bisa dinyatakan kompetensi di bidang tertentu apabila ia menguasai kecakapan bekerja pada satu bidang tertentu.
Pendapat ahli mengenai pengertian kompetensi
-Menurut para ahli diantaranya sebagaimana pendapat dari Mulyasa menyatakan bahwa kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. 
-menurut Muhaimin, kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi maupun etika. 

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian kompetensi guru adalah pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. 

- Selanjutnya menurut Muhibbin Syah, dikemukakan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak. Kompetensi guru juga dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditampilkan dalam bentuk perilaku cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan profesinya. Menurut Mulyasa kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, sosial, spiritual yang secara kaffah membentuk kompetensi standar profesi guru yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Jadi kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya. 

Guru yang kompeten dan profesional adalah guru piawai dalam melaksanakan profesinya. Berdasarkan uraian di atas kompetensi guru dapat didefinisikan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru. Guru sebagai agen pembelajaran diharapkan memiliki empat jenis kompetensi guru. Empat kompetensi tersebut yakni kompetensi pedagogik, sosial, kepribadian, dan kompetensi profesional.


2. Dasar – Dasar Kompetensi Guru Menurut Islam

a) Al- Qur’an 

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat."(QS. An-Nisa :58) 

Jadi, jelaslah bahwa ayat di atas menerangkan bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk menyerahkan urusan kepada ahlinya, orang yang mempunyai kompetensi, sebab jika semua urusan diserahkan kepada orang yang mempunyai kompetensi, maka akan dapat dilaksanakan dengan professional dan tanggung jawab. 

b) Hadits 

Artinya : Dari abu hurairah ra, sesunggguhnya dia berkata : bahwa rasulullah saw telah bersabda : ketika suatu perkara diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancuran (H.R. Bukhori).[2]


c) Kitab 

Artinya : “Ingatlah kamu tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara, akan saya beritakan kepada kamu kumpulannya dengan jelas, yaitu cerdas, cinta ilmu, sabar, bekal, petunjuk guru dan lama masanya.[3]

Dari syair di atas, ada lafadz wairsyaadi ustadin yang artinya petunjuk guru, dalam hal ini seorang guru akan dapat memberikan petunjuk kepada peserta didiknya, jika guru tersebut mempunyai kompetensi yang memadai. 



Daftar referensi

[1] Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2010, h.229 


[2]Jalaludin Abdurrahman ibn abi bakr as-suyuti, Jaamius Shoghir, Indonesia : Darul Ihya Al-Kutub, h.36 


[3] Himan Nashirudin, Attafhim Almuta’alimin, Kudus : Menara Kudus, 1962, h.55

Sunday, October 6, 2019

CONTOH MAKALAH PENGERTIAN DAKWAH

Makalahkuliahkomunikasi.blogspot.com- Mahasiswa komunikasi penyiaran islam pastinya akan melewati sebuah perkuliahan dengan mata kuliah dakwah. Mata kuliah dakwah umumnya terbagi ke dalam sub-sub pembahasan hingga beberapa Bab. dari mengenai pengertian dakwah hingga jauh sampai sasaran dan media dakwah. Mata kuliah ini umumnya oleh dosen akan dibagi menjadi tugas kelompok dimana mahasiswa harus mebuat makalah sebagai bahan diskusi. Untuk bahan referensi berikut saya berikan contoh makalah pengertian dakwah dilengkapi dengan footnote.



BAB I 

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah 

Dakwah adalah usaha sadar dan terencana untuk merubah kehidupan yang batil menuju ke jalan hidup yang di ridhai Allah Swt. Dakwah merupakan ajakan atau undangan untuk hidup sesuai syariat Islam agar tercapai kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun kelak di akhirat. Pemahaman lain dari dakwah yakni dakwah adalah menyerukan tauhid, (mengakui keesaan Allah) dan menyatakan dua kalimat syahadat, menerapkan manhaj Allah di muka bumi dalam bentuk ucapan dan perbuatan sebagaimana yang ada dalam Al-Quran dan As-Sunnah agar semua manusia manusia beragama dan tunduk kepada Allah.[1]

Dakwah merupakan sebuah keharusan dan keniscayaan yang harus dilaksanakan oleh setiap orang yang mengaku beragama islam. Dakwah tidaklah harus berbicara dan berada di atas mimbar sebagaimana yang dilakukan seorang mubaligh. Dakwah bisa berwujud tulisan yang bisa disebarkan melalui media-media tulis maupun dengan media internet. Selain itu dakwah juga bisa berwujud dengan tindakan seperti memberikan contoh perilaku mulia sebagai seorang muslim. Dakwah haruslah terus eksis karena setiap generasi umat membutuhkan syiar Islam agar senantiasa tercipta kehidupan yang diridhai Allah. Pelaksanaan dakwah juga harus berkesinambungan agar manusia terhindar dari kemungkaran. Hal ini sesuai firman Allah SWT. dalam surat Ali 'Imran Ayat 104 yang berbunyi : 

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”…(QS Ali imran Ayat 110)[2]


 BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dakwah 

Selama ini dakwah telah dipahami secara misunderstanding oleh sebagian masyarakat, di mana dakwah hanya dipahami sebagai ceramah atau tabligh. Pemahaman seperti ini mempersempit arti dakwah sebab ceramah atau tabligh hanyalah bagian dari metode dakwah. Sebenarnya pengertian dakwah amatlah luas sebagaimana yang didefinisikan oleh para ahli berikut ini. 

1) Moh, Ali Aziz mengatakan bahwa dakwah adalah segala bentuk aktivitas penyampaian ajaran Islam kepada orang lain dengan berbagai cara bijaksana untuk terciptanya individu dan masyarakat yang menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dalam semua lapangan kehidupan.[1]

2) Pendapat yang lain dari Awaludin Pimay yang menyatakan ditinjau dari segi bahasa dakwah merupakan bentuk masdar dari kata yad’u (fiil mudhar’i) dan da’a (fiil madly) yang artinya adalah memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (summer), menyeru (to propo), mendorong (to urge) dan memohon (to pray).[2]

3) Fathurrahman Dkk. mengatakan bahwa dakwah adalah kegiatan menyeru ke jalan Allah (illalah) hingga mereka mengingkari thaghut sepenuhnya dan beriman kepada Allah dengan meninggalkan jalan kegelapan dan kejahilan menuju cahaya kebenaran Islam.[3]

4) Taufik al Wa’iy menyatakan bahwa pemahaman dakwah adalah menyerukan tauhid, (mengakui keesaan Allah) dan menyatakan dua kalimat syahadat, menerapkan manhaj Allah di muka bumi dalam bentuk ucapan dan perbuatan sebagaimana yang ada dalam al-Quran danas-Sunnah agar semua manusia beragama dan tunduk kepada Allah.[4]

5) Sedangkan Hajir Tajiri turut memberi pernyataan bahwa dakwah secara terminology memiliki definisi sebagai ajakan kepada umat manusia menuju jalan Allah, baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan dengan tujuan agar mereka mendapatkan petunjuk sehingga mampu merasakan kebahagiaan dalam hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat[5]. Sedangkan etika dan estetika dapat dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari nilai baik dan buruk, indah dan tidak indahnya perilaku dakwah. 

Dakwah Islam merupakan sebuah aktifitas komunikasi, sehingga keberhasilan dakwah tergantung pada beberapa komponen yang mempengaruhinya, yakni da’i sebagai orang yang menyampaikan pesan (komunikator), mad’u sebagai orang yang menerima pesan (komunikan), materi dakwah sebagai pesan yang akan disampaikan, media dakwah sebagai sarana yang akan dijadikan saluran dakwah, metode dakwah sebagai cara yang digunakan untuk berdakwah. Adanya keharmonisan antar unsur-unsur tersebut diharapkan tujuan dakwah bisa tercapai secara maksimal. 


Pastinya anda membutuhkan makalah yang memiliki footnote agar lebih yakin bahwa artikel tersebut memiliki dalil. Nah. Dibawah ini adalah catatan kaki atau footnote sumber referensi makalah diambil.

[1] Taufik al-Wa’iy, Dakwah ke Jalan Allah, (Jakarta: Robbani Press, 2010), hlm. 17. 


[2]Zainal Arifin Zakaria, Tafsir Inspirasi, (Medan :Duta Azhar, 2013),Cet 2, hlm.66. 


[1] Moh.Ali Aziz, Op. Cit,. hlm. 9. 


[2] Awaludin Pimay, Metodologi Dakwah, (Semarang: RaSAIL, 2006), Cet.1, hlm. 19. 


[3] Fathurrahman Dkk., Manajemen Dakwah Kampus, (Jakarta: Studia Pustaka, 2004), hlm 18 


[4] Taufik al-Wa’iy, Dakwah ke Jalan Allah, (Jakarta: Robbani Press, 2010), hlm. 17. 


[5] Hajir Tajiri, Etika dan estetika Dakwah, (Bandung: simbiosa Rekatama Media, 2015), hlm 16 




Wednesday, June 19, 2019

CONTOH PROPOSAL SKRIPSI KOMUNIKASI TERBARU

Makalahkuliahkomunikasi.blogspot.com- Skripsi merupakan tugas akhir seorang mahasiswa yang harus dilalui untuk memperoleh gelar akademik. Sebelum skripsi disetujui ada beberapa step atau langkah yang harus dilakukan setelah pengajuan judul disetujui pihak kampus, diantaranya adalah pembuatan proposal. Bagaimanakah format pembuatan proposal yang baik? setiap kampus memiliki kebijakan sendiri-sendiri mengenai standar penyusunan maupun penulisan proposal bagi mahasiswanya. namun demikian jika ada perbedaan, umumnya hanya susunan serta istilah yang digunakan saja yang berbeda. Misal istilah satu kampus menggunakan kata kajian pustaka, kampus lain mengunakan kata telaah pustaka, bila kampus A menempatkan Rumusan masalah setelah latar belakang, kampus B bisa saja dibagian yang lain. oleh karena itu, walaupun berbeda-beda kebijakan dan istilah tiap kampus, secara garis besar isi proposal bisa dikatakan sama. Adapun isi proposal meliputi:
  • Judul
  • latar belakang
  • rumusan masalah
  • tujuan penelitian
  • Kajian Pustaka, Kajian Teori, Kerangka Teori
  • metode penelitian
  • sistematika penulisan
Bagi yang sedang menyusun proposal skripsi, berikut saya berikan contoh proposal skripsi komunikasi islam sebagai referensi tugas. 

A. Judul
pada bagian ini tulis judul skripsi
contoh:
PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU “YA MAULANA“ GRUP GAMBUS SABYAN

B. Latar Belakang Masalah
Buatlah latarbelakang dari judul skripsi. penulisan latar belakang menurut dosen pembimbing saya satu lembar cukup tidak perlu sampai berhalaman-halaman.
Contoh:
Dakwah adalah denyut nadi Islam. Islam dapat bergerak dan hidup karena dakwah. Dakwah merupakan ajakan atau undangan untuk hidup sesuai syariat Islam agar tercapai kehidupan yang bahagia baik di dunia maupun kelak di akhirat. Selain itu dakwah juga bisa bermakna sebagai aktifitas menyampaikan ajaran islam, menyuruh berbuat baik dan mencegah perbuatan mungkar, serta memberi kabar gembira dan peringatan bagi manusia.[1]

Dakwah Islam merupakan sebuah aktifitas komunikasi, sehingga keberhasilan dakwah tergantung pada beberapa komponen yang mempengaruhinya, yakni da’i sebagai orang yang menyampaikan pesan (komunikator), mad’u sebagai orang yang menerima pesan (komunikan), materi dakwah sebagai pesan yang akan disampaikan, media dakwah sebagai sarana yang akan dijadikan saluran dakwah, metode dakwah sebagai cara yang digunakan untuk berdakwah. Adanya keharmonisan antar unsur-unsur tersebut diharapkan tujuan dakwah bisa tercapai secara maksimal. Allah SWT berfirman dalam surat Ali 'Imran Ayat 104 yang berbunyi : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” ( QS Ali imran Ayat 104 )[2]

Perubahan terus terjadi seiring berkembangnya teknologi. Media massa kini sudah mulai berangsur-angsur beralih ke media online. Hadirnya internet telah banyak membawa perubahan ke dalam cara berkomunikasi baik antar individu maupun kelompok. Hadirnya kemudahan yang ditawarkan oleh media online ini pun juga turut dimanfaatkan oleh genenasi muda islam milenial untuk turut menyebarkan kebaikan (dakwah) ajaran yang ada dalam Islam. Dari industry perfilman misalnya, banyak di kalangan sineas-sineas muda membuat karya film religi yang sarat dengan nuansa dakwah.
Tidak ketinggalan pula, banyak musisi-musisi yang mengeluarkan album religi untuk tujuan dakwah. Beberapa waktu yang lalu, tepatnya Tanggal 23 Mei Tahun 2018 Grup Gambus Sabyan telah mengeluarkan sebuah lagu bernuansa Islami berjudul “Ya Maulana”[3]. Lagu “ Ya Maulana” dirilis melalui saluran berbagi video youtube. Lagu “ Ya Maulana “ cukup popular di masyarakat dari anak-anak hingga dewasa bahkan banyak hafal liriknya. Sabyan merupakan grup music gambus yang berasal dari Jakarta. Grup music gambus yang beranggotakan enam orang ini dibentuk pada tahun 2015. Pemberian nama Sabyan adalah ide Ayus, salah satu personil pemegang keyboard dimana nama Sabyan tersebut diambil dari nama anaknya.[5]

Berdasar uraian di atas, penulis sengaja mengupas tentang pelajaran dakwah yang diambil dari lagu tersebut dengan judul PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU “ YA MAULANA “ GRUP GAMBUS SABYAN guna menyelesaikan jenjang S1 jurusan komunikasi penyiaran islam Sekolah Tinggi Agama Islam WaliSembilan Semarang. 

C. Rumusan Masalah 
Berdasarkan pembahasan diatas maka perumusan masalah dalam rancangan skripsi ini adalah: 

Apa sajakah pesan dakwah yang terkandung dalam lagu “Ya Maulana“ Grup Gambus Sabyan? 

D. Tujuan Penelitian 

Berdasarkan permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini ada tujuan yang hendak dicapai yaitu: 
Untuk mengetahui dakwah apa saja yang terkandung dalam lagu “Ya Maulana“ Grup Gambus Sabyan

E. Kajian Pustaka, Kajian Teori, Kerangka Teori 
Pada bagian ini perlu disampaikan referensi penulisan skripsi baik dari buku maupun penelitian sejenis dengan judul yang diajukan. Contoh:

1) Kajian Pustaka 

Penelitian yang berkaitan dengan karya lagu yang didalamnya mengandung nilai-nilai dakwah bukanlah hal yang baru. Penulis telah mencoba mencari beberapa literature yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain: 

a. Penelitian yang dilakukan oleh Rini Ardiani Rahmawati dengan judul “Pesan dakwah pada lagu-lagu grup band Ungu dalam album para pencarimu” 2014. Dalam penelitian tersebut penulis membahas tentang pesan dakwah yang terkandung dalam syair lagu dan mendeskripsikan pesan dakwahnya yaitu pesan-pesan ibadah yang berkaitan dengan taubat, rasa syukur kepada Allah, ikhlas serta dzikir dan shalawat[6]. Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu Metode Analisis Isi, yakni suatu teknik sistematik penganalisan makna dan cara mengungkap pesan. Adapun perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Rini Ardiani Rahmawati yaitu terletak pada Subyek dan Obyek Penelitiannya. Beberapa persamaan yang terdapat pada penelitian Rini Ardiani Rahmawati dengan penelitian ini yaitu terdapat pada Analisis isi sebagai metode analisisnya dan jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. 

b. Penelitian yang dilakukan oleh Eliyas Pikal yang berjudul “Pesan-pesan dakwah dalam lirik lagu-lagu Maher Zain (studi terhadap lagu-lagu Maher Zain)” 2018. Dalam penelitian tersebut penulis mendeskripsikan jenis pesan dakwah yang terdapat dalam syair Pesan-pesan dakwah dalam lirik lagu-lagu Maher Zain yaitu meliputi Pesan Aqidah, Akhlah dan Syariat[7]. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode analisis isi (Content Analysis) yang merupakan suatu cara yang digunakan dalam menganalisis dokumen untuk mengetahui isi dan makna yang terkandung dalam dokumen tersebut. Perbedaan penelitian ini terletak pada Objek dan Subjeknya, Sedangkan persamaan penelitian dengan penelitian yang penulis bahas yaitu terletak pada Metode Penelitian. 

2) Kajian Teori 

a. Pesan dakwah 

Pengertian pesan dakwah adalah isi dari aktivitas dakwah yang disampaikan oleh seorang da’i (communicator) kepada mad’u (comunican) dalam proses dakwah[8]. Pesan dakwah adalah materi atau isi ajaran-ajaran Islam yang menyangkut segala aspek kehidupan manusia di muka bumi ini baik dari segi akidah, syariat muamalat berdasarkan dari AlQur’an dan AS-Sunnah yang disampaikan secara individu ataupun kelompok (da’i/comunicator) kepada khalayak mad’u/comunican) disalurkan melalu media baik cetak maupun elektronik seperti televisi, radio, film, novel, majalah dan juga seperti dalam lirik lagu “Ya Maulana” grup gambus Sabyan. 

b. Lirik lagu 

Lirik lagu adalah susunan atau rangkaian kata yang bernada[9]. Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang sudah dilihat, didengar maupun dialaminya, dalam mengekspresikanya, penyair atau pencipta lagu melakukan permainan kata-kata dan bahasa untuk menciptakan daya tarik dan kekhasan terhadap lirik atau syairnya.[10]

c. Ya Maulana 

Ya Maulana merupakan judul sebuah lagu grup gambus Sabyan yang diciptakan oleh salah satu personil anggota grup tersebut yang bernama Ayus. Lagu berjudul “Ya Maulana” adalah single perdana grup gambus Sabyan yang dirilis di situs berbagai video youtube pada tanggal 23 Mei 2018. Lagu “Ya Maulana” miliki durasi waktu 4.42 detik. 

d. Sabyan 

Sabyan adalah nama sebuah grup music beraliran gambus yang berasal dari Jakarta. Grup gambus Sabyan terbentuk pada Tahun 2015 dan memiliki personil enam orang. Dua perempuan dan empat orang laki-laki, yaitu; 1. Nissa sebagai vocal, 2. Annisa pada vocal dua (backing vocal), 3. Ayus memainkan keyboard, 4. Tebe memegang biola, 5. Kamal pada darbuka, 6. Owan memainkan alat music perkusi[11]

3) Kerangka Teori 

Penelitian pada skripsi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas pemikiran. Suatu usaha dalam memahami suatu gagasan pada sebuah teks menggunakan metode analisa isi (content analysis) dan pada skripsi iini penulis melakukan penelitian terhadap lirik lagu “Ya Maulan “ grup gambus Sabyan guna mencaritahu pesan dakwah apa saja yang terkandung didalamnya. 

F. Metode penelitian 

Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai suatu usaha atau proses untuk mencari jawaban atas suatu pertanyaaan atau masalah dengan cara yang sabar, hati- hati, terencana, sistematis atau dengan cara ilmiah dengan tujuan untuk menemukan fakta-fakta atau prinsip-prinsip, mengembangkan dan menguji kebenaran ilmiah suatu pengetahuan.[12]

1) Fokus Penelitian 

Fokus penelitian mempunyai makna batasan penelitian, karena dalam lapangan penelitian banyak gejala yang menyangkut tempat, pelaku, dan aktifitas, namun tidak semua tempat, pelaku dan aktifitas kita teliti semua. Untuk menentukan pilihan penelitian maka harus membuat batasan yang dinamakan fokus penelitian. 

Dalam hal ini penulis memfokuskan penelitian pada lagu”Ya Maulana” milik grup gambus Sabyan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pesan dakwah apa saja yang ada dalam lirik lagu tersebut. 

2) Pendekatan Penelitian 

Penelitian yang penulis gunakan pada “Pesan dakwah dalam lirik lagu Ya Maulana grup gambus sabyan” menggunakan penelitian kualitatif yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data yang eksplisit berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diambil, dan diarahkan pada latar alamiah dan individu secara holistic (menyeluruh)[13]

Berdasarkan pada permasalahan yang diajukan dalam penelitian deskriptif. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai informasi tentang pesan apa yang tekandung dalam lirik lagu Ya Maulana khususnya dibidang dakwah. 

3) Sumber data Penelitian 

Sumber penelitian sebagaimana yang dinyatakan Lofland, yakni merupakan sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 1993: 112)  Adapun sumber data dari penelitian ini ada dua, yaitu: 

a. Data Primer 

Sumber data primer pada penelitian ini adalah Lagu grup gambus Sabyan yang berjudul “ Ya Maulana ”. 

b. Data Sekunder 

Data sekunder merupakan sumber data pendukung dari suatu penelitian untuk melengkapi sumber data utama .Data sekunder pada penelitian ini ialah buku-buku referensi, karya ilmiah yang berkaitan dengan penelitian, dan beberapa situs internet yang dapat membantu keabsahan penelitian. 
4) Teknik Pengumpulan Data 

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan Teknik Observasi yakni dengan mendengarkan lagu grup gambus Sabyan yang berjudul “Ya Maulana“ dari VCD secara terus-menerus. Selain itu untuk melengkapi data tersebut peneliti akan menggunakan Teknik Dokumentasi yakni dengan mencari beberapa referensi dari buku, penelitian terdahulu maupun internet yang berkaitan dengan penelitian ini. Langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 

a. Mendengarkan Lagu grup gambus Sabyan yang berjudul “Ya Maulana“ yang diamati melalui VCD. 

b. Memahami isi dari setiap lirik Lagu “Ya Maulana” Grup gambus Sabyan. 

c. Setelah memahami isi dari lirik “Ya Maulana” grup gambus Sabyan tersebut kemudian langkah selanjutnya menganalisis setiap bait, kemudian mengaitkannya dengan referensi yang berkaitan dengan isi dari setiap bait tersebut. 

d. Setelah dilakukan analisis pada setiap bait, langkah selanjutnya menarik kesimpulan mengenai pesan dakwah apa yang terdapat dari lagu “Ya Maulana” grup gambus Sabyan.

5) Teknik Analisis Data 

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.[14]

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Isi (Content Analysis)yakni suatu teknik penelitian dengan menggunakan penganalisisan terhadap suatu makna atau pesan untuk menarik satu kesimpulan. Penelitian dengan content analysis digunakan untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan melalui lambang yang terdokumentasi atau dapat didokumentasikan, dengan metode analisis isi akan diperoleh suatu hasil atau pemahaman terhadap isi pesan komunikasi yang disampaikan oleh media massa, kitab suci atau sumber informasi yang lain secara objektif, sistematis, dan relevan secara sosiologi[15]

Istilah analisis isi ini hanya mengacu pada metode-metode yang memusatkan perhatian pada aspek-aspek isi teks yang bisa diperhitungkan dengan jelas dan langsung dan sebagai sebuah perumusan bagi frekuensi relative dan absolut kata per teks atau unit permukaan[16]

Adapun prosedur penganalisan data yang akan dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 

a. Mengidentifikasi isi lirik dari lagu tersebut 

b. Menganalisis komponen pesan yang ada dalam masing-masing lirik tersebut 

c. Menganalisis isi pesan yang terdapat pada masing-masing bait disetiap lagu 

d. Menyusun keseluruhan dari hasil analisis, sehingga mendapatkan gambaran tentang pesan dakwah dalam lagu tersebut. 

Dalam skripsi ini penulis menyimak dan memahami secara mendalam lirik lagu “Ya Maulana” grup gambus Sabyan dengan cara menguraikannya pada setiap bait, kemudian menjelaskan kesimpulan secara umum pesan dakwah apa yang terdapat pada lagu tersebut. 

G. Sistematika Penulisan 

Untuk memudahkan pembahasan dalam menganalisa studi ini, diperhatikan sistematika penulisan yang isinya sebagai terdiri dari beberapa bagian bab yang di awali dengan bagian muka (Preliminery): Bagian ini berisi: halaman judul, abstraksi, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman moto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, dan daftar isi. 

Bab satu pendahuluan. Bab ini berisi tentang, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, sitematika penulisan skripsi 

Bab dua. Pesan dakwah dan lirik lagu. Bab dua membahas tentang pengertian pesan dakwah, landasan dakwah, unsur-unsur dakwah, metode dakwah,media dakwah. Selanjutnya masih dalam bab ini juga akan membahas mengenai pengertian lirik lagu, macam-macam lagu. 

Bab tiga metode penelitian. Bab ini memuat mengenai metode penelitian pesan dakwah dalam lirik lagu Ya Maulana grup gambus Sabyan diantaranya tentang: Fokus penelitian, pendekatan penelitian dan jenis penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. 

Bab empat analisis hasil penelitian tentang pesan dakwah dalam lagu Ya Maulana grup gambus Sabyan. Pada bab empat ini mengurai perihal: Deskripsi hasil penelitian, data umum hasil penelitian (kajian profil obyek penelitian), data khusus hasil penelitian (data penelitian sesuai variabel penilaian) analisis data hasil penelitian. 

Bab lima penutup. Bagian bab ini penulis berusaha menyimpulkan hasil-hasil penelitian yang diperoleh dari analisa dalam pembahasan bab empat, kemudian dirangkai dengan saran serta kata penutup. Pada bagian akhir penulisan skripsi memuat daftar pustaka dan lampiran-lampiran penelitian.


                                                DAFTAR PUSTAKA 

Abu Fath Al-Bayanun, Muhammad, Nasihat Untuk Para Dai, Surakarta: Indiva Pustaka, 2008. 

Al-Banna, Hasan, Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin, Solo: Era Intermedia, 2008. 

Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, Jakarta : Almahira 

Jusuf, Soewadji, Pengantar metodologi penelitian, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012. 

Munir, M, Manajemen Dakwah, Jakarta: Prenadamedia Group, 2015. 

Munir Samsul Amin, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, 2009. 

Moeleong Leksi J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002. 

Omar,Toha Yahya, Islam Dan Dakwah, Jakarta : Al Mawardi Prima, 2004. 

Stefan Titscher, dkk. Metode Analisis Teks & Wacana, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009. 

Tobroni.Metodologi Penelitian Sosial Agama, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001. 


Rujukan dari internet: 



Daewoo, “Pengertian lirik lagu”, http://daemoo.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-liriklagu.html?m. 



Rujukan dari penelitian: 

Rahmawati, Rini Ardiani, “Pesan dakwah pada lagu-lagu grup band Ungu dalam album para pencariMu”, Skripsi fakultas dakwah dan komunikasi UIN. Sunan Kalijaga Yogyakarta,Yogyakarta:http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11571, 2014. 

Pikal, Eliyas, “Pesan-pesan dakwah dalam lirik lagu-lagu Maher Zain (studi terhadap lagu-lagu Maher Zain)”, Skripsi fakultas dakwah dan ilmu komunikasi UIN. Raden Intan Lampung, Lampung: http://repository.radenintan. Ac.id/id/eprint/4501, 2018. 












[1] M. Munir, S.Ag.,M.A, Manajemen Dakwah, ( Jakarta : Prenadamedia Group, 2015 ), hlm 17 


[2] Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya, (Jakarta : Almahira), hlm. 63. 


[3] Official Sabyan gambus “ Ya Maulana”, http://m.youtube.com/wwatch?v=li1jvublC8g 


[4] Ibid. 




[6] Rini Ardiani Rahmawati. “Pesan dakwah pada lagu-lagu grup band Ungu dalam album para pencariMu”, Skripsi fakultas dakwah dan komunikasi UIN. Sunan Kalijaga Yogyakarta,Yogyakarta:http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/11571, 2014. 


[7] Eliyas Pikal, “Pesan-pesan dakwah dalam lirik lagu-lagu Maher Zain (studi terhadap lagu-lagu Maher Zain)”, Skripsi fakultas dakwah dan ilmu komunikasi UIN. Raden Intan Lampung, Lampung: http://repository.radenintan. Ac.id/id/eprint/4501, 2018. 


[8] Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, ( Jakarta: Amzah, 2009), hlm. 149. 


[9] Fanisa Amanda Putri, “Lirik lagu”, http://amandafanisa.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-liriklagu.html?m=1. 


[10] Daewoo, “Pengertian lirik lagu”, http://daemoo.blogspot.co.id/2012/01/pengertian-liriklagu.html?m. 




[12] Jusuf, Soewadji, Pengantar metodologi penelitian, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012), hlm. 12. 


[13] Leksi J,Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 3. 


[14] Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm.248 


[15] Tobroni.Metodologi Penelitian Sosial Agama. (Bandung. Remaja Rosdakarya, 2001) hlm.15